Kawah Putih, Gunung Patuha Bandung, Ciwidey
Konon katanya asal mula nama Gunung Patuha itu berasal dari kata "Sepuh" yang dalam Bahasa Indonesia disebut "Pak Tua". Semakin lama kata "Pak Tua" berubah menjadi Patuha.
Menurut para ahli, sejarah terbentuknya kawah berawal dari Abad X dan XII dimana terjadi sebuah letusan di Gunung Patuha dan membentuk sebuah kawah yang indah. Tapi, sayangnya keindahan itu tidak diketahui oleh masyarakat setempat, bahkan banyak dari mereka menganggap di area gunung tersebut sangat seram. Bahkan segerombolan burung pun tak berani melewati area tersebut, kalau pun ada, burung tersebut akan mati. Hal ini disebabkan karena menurut kepercayaan masyarakat sekitar, di puncak gunung terdapat 7 makam para leluhur yang setiap namanya di awali dengan nama 'Eyang'. Lambat laun kepercayaan masyarakat tersebut pun terbantahkan.
Pada tahun 1873, seorang Belanda berketurunan Jerman yang bernama DR. Franz Wilhelm Junghuhn berkunjung ke Bandung bagian selatan (Ciwidey). Saat itu, ia memandangi area gunung yang terlihat sunyi sepi, bahkan seekor burung pun tak ada yang terbang di atasnya, hal ini pun membuat dia penasaran. Kemudian dia mencari informasi melalui masyarakat sekitar tentang keanehan tersebut. Hampir dari semua masyarakat menceritakan hal yang sama, bahwa area gunung tersebut sangat angker yang dimana merupakan tempat peristirahatan terakhir para leluhur dan merupakan pusat kerajaan makhluk halus.
Keadaan seperti ini bagi seseorang Belanda yang berlatar belakang dan pemahaman yang berbeda mungkin sangatlah aneh dan tidak masuk akal, sehingga membuat dia lebih penasaran.
Singkat cerita, dengan segala keberaniannya ia pun menembus hutan yang mengelilingi area tersebut, setelah berada di puncak gunung ia pun kaget karena melihat sebuah danau yang sangat indah dengan air yang sedikit hijau dan semburan larva diatasnya, selain itu di area tertentu tercium bau blerang yang sangat menyengat.
Atas jasa DR. Franz Wilhelm, pemerintah Belanda yang kala itu masih menjajah Indonesia mendirikan sebuah pabrik kapur dengan nama "Zwavel Ontgining Kawah Putih". Namun, setelah kekuasaan Belanda diambil alih oleh Jepang, namanya pun berganti menjadi "Kawah Putih Kezanka Yokoya Ciwidey".
0 Response to "Sejarah Kawah Putih"
Posting Komentar
Silahkan beri komentar