Pesona Eksotisme Savana di Sumba Timur

Tanah Sumba memang dianugerahi pesona alam yang berbeda dengan keindahan lainnya di Indonesia. Kondisi tofografi alamnya yang didominasi oleh rangkaian pegunungan dan perbukitan kapur, menjadikan alam di Sumba Timur yang unik dan eksotik ini berbeda dengan kabupaten lainnya di NTT. Pesona tersebut terhampar luas di Savana Bukit Wairinding dan savana Puru Kambera.

Mengunjungi tanah Sumba Timur Anda akan merasa menemukan sekeping surga yang terhampar diantara perbukitan dan hijaunya rumput liar. Itulah Savana Bukit Wairinding dan Savana Puru Kambera. bahkan di savana Puru Kambera telah menjadi surga bagi sekelompok kuda liar khas Sumba Timur.

Savana Bukit Wairinding mulai ramai dikunjungi para pelancong sejak menjadi salah satu lokasi syuting film yang disutradarai oleh Mira Lesmana dalam film Pendekar Tongkat Emas. Savana ini memang memiliki lanskap perbukitan yang sangat indah. Savana Wairinding terletak di Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai atau sekitar 30 menit perjalanan dari pusat kota Sumba Timur, bukit ini terlihat menakjubkan dengan vegetasi padang rumputnya yang luas.

Lanskap Bukit Wairinding yang begitu elok dan sangat mempesona, membuat mata para pengunjung seperti tak ingin berkedip dibuatnya. Hamparan padang savana yang terhampar luas itu akan berwarna kuning saat musim kemarau dan sebaliknya berwarna hijau pada musim penghujan.

Mengunjungi Bukit Wairinding di kedua musim tersebut pastinya akan memberikan kesan yang berbeda. Jika pengunjung datang di musim kemarau, yakni antara Bulan Juli hingga Bulan Oktober maka suasana alam di sana akan terasa seperti berada di Afrika, lengkap dengan padang savananya yang eksotik. Lain halnya jika pengunjung datang di musim penghujan, suasana layaknya di perbukitan New Zealand akan Anda rasakan setibanya di bukit ini.

Bukit Wairinding merupakan tempat yang tepat bagi para pengunjung yang ingin menikmati kesunyian, keheningan dan keindahan yang masih sangat alami. Selain lanskap perbukitannya yang eksotis, keindahan bukit ini pun terasa lengkap dengan adanya sekumpulan anak-anak lokal di Wairinding yang hampir setiap harinya terlihat bermain di sekitar area perbukitan.

Akses menuju Wairinding relative mudah, terletak sekitar 25 km dari pusat Kota Waingapu, bagi para pengunjung yang hendak mengunjungi bukit indah ini dapat menggunakan jasa travel, bis umum atau apabila ingin lebih fleksibel dapat menyewa kendaraan bermotor di Waingapu. Untuk tarif sewa mobil berkisar antara 500.000-600.000 sudah sepaket dengan drivernya, sedangkan untuk penyewaan motor harga sewanya sekitar 100.000 rupiah per harinya.

Kondisi jalan menuju lokasi Wairinding sangatlah bagus, sudah beraspal halus meskipun jalannya berkelok-kelok. Anda akan melewati jalan trans Sumba Waingapu-Waikabubak yang dikenal dengan “Letter S” karena topografinya yang berkelok-kelok. Kurang lebih sekitar 30-45 menit lamanya berkendara, Anda akan sampai ke lokasi.

Sesampainya di sana, pengunjung dapat memarkirkan kendaraannya di lahan parkir yang tersedia di sekitar warung yang sekaligus menjadi tempat tinggal masyarakat setempat. Dari situ, pengunjung masih harus berjalan kaki mendaki bukit yang berada di belakang warung kurang lebih 500 m.

Savana Puru Kambera

Savana yang tidak kalah eksotisnya di Sumba Timur adalah Puru Kambera, namun nama tersebut lebih dikenal oleh para pelancong sebagai suatu nama dari sebuah pantai yakni Pantai Puru Kambera. Padang savana ini memiliki vegetasi khas Sumba lengkap dihiasi dengan sekumpulan kuda di alam liarnya.

Sebenarnya wisata utama di Puru Kambera adalah wisata pantainya yang cukup luas dengan hamparan pasir putihnya yang sangat halus. Jarak dari pantai ke padang savana Puru Kambera adalah sekitar 2-3 km. Namun tak hanya keindahan pantainya saja, padang savana yang berada di tengah perjalanan menuju lokasi pantai juga dapat dijadikan sebagai destinasi wisata alternatif bagi kalian yang hendak mengeksplorasi keindahan alam Sumba Timur.

Savana Puru Kambera kerap dijadikan destinasi utama bagi para pengunjung yang ingin melihat tingkah laku kuda liar Sumba di alam bebas. Gerombolan kuda Sumba akan lebih sering terlihat di saat musim kemarau dibandingkan dengan musim penghujan. Hal tersebut dikarenakan pada musim kemarau, padang savana di Puru Kambera menjadi sangat kering sehingga kuda-kuda liar akan lebih aktif merumput di luar hutan untuk mencari makan. Kuda liar ini sangatlah peka, jadi bagi yang ingin mendekati lebih dekat lagi gerombolan kuda ini haruslah ekstra pelan-pelan agar mereka tidak langsung bergerak menjauh. Siapkan segera kamera Anda untuk mengabadikan momen langka tersebut.

Panorama alam berupa savana berwarna kuning keemasan dibalut dengan birunya langit menjadikan suasana di sekitar lokasi serasa berada di alam Afrika. Tak hanya itu saja, latar belakang hamparan biru laut dari kejauhan pun nampak kontras dengan warna kuning padang savana ketika musim kemarau dan hijau pada musim penghujan ini.

Puru Kambera berjarak sekitar 25 km dari pusat Kota Waingapu dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun sewa. Waktu tempuhnya sekitar 1 jam perjalanan. Tidak ada angkutan umum yang menuju ke tempat ini. Bagi pengunjung di luar Waingapu, dapat menggunakan jasa ojek. (DAM/dbs)

0 Response to "Pesona Eksotisme Savana di Sumba Timur"

Posting Komentar

Silahkan beri komentar