Sehari, Menikmati Pesona Masa Lalu Cirebon
Berjarak kurang lebih tiga jam perjalanan dari Jakarta, Cirebon menjadi salah satu destinasi wisata yang layak dikunjungi saat berakhir pekan. Ada banyak objek wisata yang dapat dikunjungi tanpa harus bermacet-macet di jalan. Dan asyiknya menelusuri masa lalu Cirebon cukup satu hari tidak perlu menginap.
Cirebon adalah kota dengan banyak Cerita. Kota ini dibangun oleh Pangeran Cakrabuana, anak dari penguasa Padjajaran, Prabu Siliwangi. Cakrabuana membabat hutan dekat pantai sebelah tenggara Gunung Jati yang kemudian menjadi desa Caruban untuk menyebarkan ajaran Islam. Setelah Cakrabuana meninggal, pembangunan Cirebon dilanjutkan oleh keponakan sekaligus menantunya, Syarif Hidayutullah atau Sunan Gunung Jati (1478-1568). Maka tak heran semua tentang Cirebon tidak terlepas dari nama Sunan Gunung Jati.
Cirebon kota yang memiliki sejarah yang panjang, tentunya wisata sejarah merupakan destinasi utama. Tempat bersejarah yang wajib dikunjungi saat berwisata di Cirebon adalah Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan dan masih banyak lagi. Keraton Kasepuhan merupakan tempat bertahtanya sultan Cirebon dari dahulu hingga saat ini. Berdasarkan catatan sejarah Keraton Kasepuhan dibangun oleh pangeran Cakruabuana yang pada awalnya bernama Keraton Pakungwati, nama putrinya.
Di depan Keraton dua buah patung macan putih akan menyambut tamu yang datang. Dua buah patung macan putih ini tidak begitu saja di pajang di halaman Keraton. Patung ini memiliki makna, yaitu sebagai lambang keluarga besar Pajajaran keturunan Prabu Siliwangi. Keraton Kasepuhan Cirebon adalah keraton yang paling megah dan masih terjaga hingga saat ini.
Tak hanya itu, di dalam Keraton Kasepuhan Cirebon juga terdapat Museum yang berisi benda-benda pusaka serta lukisan peninggalan bersejarah dari keluarga kerajaan. Ada juga kereta kencana Sultan yang hanya dikeluarkan setahun sekali pada 1 sywal. Di keraton Kasepuhan dapat juga melihat langsung ruang tamu, singgasana dan kamar tidur sultan. Semuanya dapat dinikmati dengan mengeluarkan kocek Rp. 15.000/orang.
Bergeser sedikit dari Keraton Kasepuhan, terdapat Keraton Kanoman. dulu Keraton Kanoman ini didirikan oleh pangeran Mohamad Badridin atau yang lebih dikenal dengan nama Pangeran Kertawijaya pada tahun 1678 M. Sama halnya dengan isi dari Keraton Kasepuhan Cirebon, didalam Keraton Kanoman juga masih tersimpan benda-benda peninggalan bersejarah serta dua buah kereta yang bernama Paksi Naga Liman dan Jempana.
Sekitar 1 Km dari Keraton Kasepuhan terdapat juga Keraton Kacirebonan. Keraton ini merupakan bagian dari Keraton Kanoman. Keraton Kacirebonan dibangun pada tahun 1808 M oleh pangeran Muhammad Haerudhin karena ada konflik internal yang diciptkan oleh Belanda. Sama halnya dengan Keraton Kasepuhan dan Kanoman, di Keraton Kacirebonan juga menyimpan benda-benda keraton yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Selain tiga keraton tersebut sebenarnya masih banyak objek wisata sejarah yang terdapat di Cirebon,misalnya Gua Sunyaragi, Makam Sunan Gunung Jati, Masjid Sang Cipta Rasa dan Stasiun Cirebon
Wisata Belanja dan Kuliner
Setelah napak tilas sejarah kota Cirebon di Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman dan Keraton Kacirebonan, tak ada salahnya mampir ke kampung yang satu ini. Kampung ini adalah surganya belanja batik di Cirebon, yaitu Kampung Batik Trusmi. Bertempat di daerah Plered-Cirebon, Kampung Batik Trusmi selalu saja menjadi objek wisata belanja yang diburu wisatawan domestik maupun mancanegara. Sepanjang Kampung Batik Trusmi, akan di suguhkan dengan pemandangan toko-toko batik di sisi-sisi jalan.
Harga yang ditawarkan pun bervariasi, tergantung kualitas dari bahan dan model batik tersebut. Kampung Batik Trusmi selalu buka setiap hari, tetapi biasanya di padati oleh wisatawan disaat weekend ataupun waktu-waktu liburan. Akses yang ditempuh pun mudah, selain mudah ditempuh dengan kendaraan pribadi, becak bisa menjadi kendaraan alternatif untuk mengantar ke kampung ini. Selain batik mega mendungnya, kerupuk udang, dan terasi Cirebon bisa juga mejadi buah tangan dari Cirebon
Setelah seharian mengelilingi kota Cirebon, belum puas rasanya apabila belum mencoba kuliner khas yang satu ini. Nasi Jamblang. Nasi Jamblang adalah salah satu kuliner khas dari Kota Udang.
Nasi Jamblang sendiri diambil dari nama sebuah desa di Cirebon yaitu desa Jamblang. Nasi Jamblang dahulunya di peruntuklan untuk para pekerja jalanan yang sedang membuat jalan raya Anyer-Panarukan. Agar nasi tetap awet tidak mudah basi, maka nasi ini dibungkus dengan daun jati.
Nasi putih yang di sajikan diatas selembar daun jati dengan pilihan lauk yang beragam ini memang sangat terkenal. Belum ‘afdol’ mengunjungi Kota Cirebon jika belum mencoba makan Nasi Jamblang. Ada juga Empal Gentong dan Tahu Gejrot yang bisa menjadi alternative menu kuliner saat mengunjungi Cirebon. (DAM/dbs)
0 Response to "Sehari, Menikmati Pesona Masa Lalu Cirebon"
Posting Komentar
Silahkan beri komentar