Menjelajah Eksotisme di ‘Kingdom of Butterfly

Jalan-jalan ke Sulawesi Selatan tepatnya di sekitar Makassar, sempatkanlah mampir di Taman Nasional Bantimurung yang terletak di Kabupaten Maros dan berjarak kurang lebih 42 km dari kota Makassar.
Berwisata ke Bantimurung ini maka pengunjung akan disuguhi pemandangan alam pegunungan yang indah dengan kesejukan udara disekitarnya. Ditambah lagi dengan adanya Air Terjun yang mengalir deras dengan aliran sungai yang berbatuan diapit oleh kokohnya tebing-tebing terjal, menjadikannya semakin lengkap sebagai tempat wisata yang menyegarkan tubuh.

Bantimurung adalah primadona wisata alam Sulawesi Selatan. Sebagai objek wisata andalan, Bantimurung menyodorkan beragam atraksi wisata menarik. Air terjun yang mengalir deras, aliran sungai dengan tepian berbatu yang diapit kokohnya tebing terjal, serta sejuknya hawa menjadi suguhan yang mengundang banyak pengunjung.

Bantimurung pun dikenal hingga ke mancanegara sebagai “The Kingdom of Butterfly”. Sebuah julukan yang diberikan karena keanekaragaman dan kelimpahan kupu-kupunya ini pulalah yang mendasari Taman Nasional (TN) Bantimurung Bulusaraung mengembangkan penangkaran kupu-kupu yang diusung dalam konsep Taman Kupu-kupu. Selain untuk kepentingan konservasi jenis, Taman Kupu-kupu ini berfungsi sebagai wahana pendidikan konservasi bagi masyarakat umum.

Julukan ‘The Kingdom of Butterfly’ disematkan oleh seorang naturalis dan ahli biologi dari Inggris bernama Alfred Russel Wallace setelah melakukan penelitian selama empat bulan lamanya di Maros (Agustus-November 1857), dan mengeksplorasi daerah Amasanga dan Kawasan Wisata Bantimurung.  Hasil penelitian tersebut, Alfred mengkoleksi 232 jenis kupu-kupu (Lepidoptera), terdiri dari 139 jenis Papilionoidea, 70 jenis Moths dan 23 jenis Skippers. Akhirnya kawasan ini dikenal sebagai kerajaan kupu-kupu dan Alfred Russel Wallace menyebutnya sebagai "The Kingdom of Butterfly"


Kupu-kupu cantik ini banyak dijumpai di sekitar hutan di kawasan Taman Nasional Bantimurung, dan lokasi terbanyak yang adalah di sepanjang perjalanan dari air terjun menuju ke Gua Mimpi yang berjarak sekitar 800 meter. Pemandangan yang indah sepanjang perjalan menuju Gua dengan sisi sebelah kanan merupakan sungai dengan aliran air yang jernih yang menjadi cikal bakal air terjun Bantimurung. Sungguh indah dan mempesonanya menikmati air terjun sambil melihat kupu-kupu berwarna-warni menari-nari indah.

Sisi sebelah kanan adalah hutan Bantimurung yang merupakan habitat hidup bagi berbagai jenis spesies kupu-kupu. Di sepanjang perjalanan inilah kita akan dimanjakan dengan beraneka jenis kupu-kupu yang berterbangan di area hutan dan sesekali menggoda kita dengan terbang melintasi dan mengelilingi setiap langkah perjalanan.

Keindahan kupu-kupu di kawasan ini seolah-olah membawa kita seperti berada di sebuah kerajaan kupu-kupu. Serangga nan cantik ini terbang bebas di alam yang merupakan habitat hidup terbaik baginya. Warna-warni sayapnya yang beraneka ragam menandakan kekayaan jumlah spesies kupu-kupu yang hidup di kawasan ini dan spesies kupu-kupu ini dari bulan ke bulan akan mengalami pergantian jenis spesies yang berbeda.

Spesies kupu-kupu didominasi oleh kupu-kupu dengan sayap berwarna orange dan bergaris hitam. Kupu-kupu lainnya yang lumayan dominan adalah kupu-kupu hitam bergaris orange, kupu-kupu hitam bergaris biru, kupu-kupu berwarna putih, kuning, coklat, dan yang menonjol adalah kupu-kupu berwarna biru dengan garis hitam seperti patung kupu-kupu yang berada di pintu masuk Taman nasional Bantimurung.

Di kawasan wisata ini juga banyak yang menjual souvenir kupu-kupu yang diawetkan dan diberi
bingkai. Harga souvenir tersebut cukup murah berkisar Rp.50.000 – Rp. 200.000, - untuk jenis kupu-kupu yang langka. Namun saya menyarankan agar tidak membeli souvenir ini karena apabila permintaa souvenir kupu-kupu yang diawetkan semakin banyak maka perburuan kupu-kupu akan semakin massif dan bisa berakibat kepunahan kupu-kupu.

Untuk mencegah kepunahan kupu-kupu dan sebagai tempat edukasi, dikawasan ini juga dibangun tempat penangkaran kupu-kupu dan museum kupu-kupu. Sebaiknya, sebelum mengekplore atraksi kupu-kupu disepanjang aliran sungai dan air terjun, lebih baik mengunjungi dahulu museumnya agar mengenal jenis-jenis kupu-kupu yang akan dilihat.

Akses ke lokasi Taman Nasional Bantimurung relative mudah di jangkau. Dari Bandara Hasanuddin, Taman Nasional Bantimurung tersebut berjarak kurang lebih sekitar 20 km dan berjarak sekitar 50 km dari Kota Makassar. Dari bandara juga bisa menggunakan transportasi umum mobil pete-pete atau mikrolet dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Harga tiket masuknya juga murah cukup merogoh kocek sebesar Rp.15.000,- Rp.7.000,- untuk anak kecil. Bagi yang ingin menginap tersedia juga bungalow atau pondokan disekitar air terjun. (DN/dbs)


0 Response to "Menjelajah Eksotisme di ‘Kingdom of Butterfly"

Posting Komentar

Silahkan beri komentar